NABIRE, PAPUA.RELASIPUBLIK.com –— Kami sebagai almuni dari asrama penjunan dan sekolah asrama taruna papua. Menyikapi beberapa poin yang berkaitan dengan pelecehan seksual atas adik adik kami di asrama itu. Pada tanggal 12/03/2021 lalu. Dan ini linknya: https://fajarpapua.com/2021/03/12/oknum-pembina-asrama-taruna-papua-timika-diduga-lakukan-pelecehan-seksual-terhadap-puluhan-murid-sd/
Hal itu diungkapkan oleh salah satu senioritas atau alumni dari asrama tersebut, kepada media ini, Senin, (15/03/2021) setelah mereka pertemuan melalui zoom meeting.
Berikut Sikap Pernyataan yang disikapi oleh alumni asrama penjunan dan sekolah asrama taruna papua.
PERNYATAAN SIKAP ALUMNI
ASRAMA PENJUNAN DAN SEKOLAH ASRAMA TARUNA PAPUA
Kepada Yth. Bapak/Ibu
Pimpinan LPMAK.
1. Kami alumni dengan tegas meminta agar kasus pelecehan seksual yang mengorbankan adik-adik kami harus di di selesaikan secara tuntas dan diadili sesuai dengan undang-undang yang berlaku di negara ini.
2. Kami alumni meminta dengan tegas kepada YPMAK untuk ke depannya penerimaan karyawan yang bekerja di SATP harus di seleksi langsung oleh pihak YPMAK dan tidak boleh dikasih kepercayaan penuh kepada tim kerja sama yang menangani SATP. SATP butuh pekerja yang punya pengalaman dalam mendidik anak kecil dan berjiwa melayani.
3. Kami sebagai Alumni sangat kecewa dengan kejadian ini, maka kami meminta agar kerja sama tim Lokon di cabut dan kembali ke Yayasan Pendidikan Lokon di Manado dan melanjutkan kerja sama dari Manado. Tidak lagi tim kerja sama menangani dua tempat sekaligus ( SATP dan Lokon Tomohon )
4. Kami meminta kepada YPMAK untuk mengevaluasi dan mengontrol tim kerja sama yang menangani SATP dan kami meminta kepada tim kerja sama yang menangani SATP harus mendidik adik-adik kami dengan mengutamakan 3 poin sebagi berikut :
1. Kerohanian anak
2. Spritual, karakter, serrta mental anak
3. Kemampuan Akademik atau Pengetahuan anak
Hormat kami,
Alumni asrama Penjunan dan Taruna Papua
………………