Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Berita UtamaDaerahKabupaten NabireNasionalOpiniPolitik

Ideologi Bangsa Papua Barat Telah di Hancurkan Oleh Teologi Bawaan Para Misionaris Putih Bangsa-Bangsa Barat.

74
×

Ideologi Bangsa Papua Barat Telah di Hancurkan Oleh Teologi Bawaan Para Misionaris Putih Bangsa-Bangsa Barat.

Sebarkan artikel ini
Foto Doc Pribadi Ketua YLSM-PTPB Tuan Servius Kedepa.

 

Oleh : Servius Kedepa

Example 300x600

 

OPINI, NABIRE, PAPUA.RELASIPUBLIK.com – Salah satu Bapak Karel Gobay, tokoh Papua wilayah Pegunungan tengah Papua (MEEPAGO) telah tertipu oleh pemimpinnya yang berkulit putih dalam tahun 1969, hasilnya ia telah menyerahkan diri kedalam NKRI?

Pintu menuju ke Surga terbuka melalui pekabaran Injil bawaan bangsa-bangsa berkulit Putih. Tetapi pintu penderitaan dan pemusnahan bagi rakyat akar rumput bangsa Melanesia Papua Barat sudah terbuka lebar di Papua.

Bapak Gubernur Papua-Papua Barat, Ketua DPR Papua-Papua Barat, Rektor UNCEN Jayapura, Rektor UNIPA Manokwari diminta segera akan menerima aspirasi masyarakat Papua dan Papua Barat yang akan disampaikan dalam rapat Dengar Pendapst Luar Biasa pada kesempatan pertama berdasarkan UU OTSUS Papua No. 21 Tahun 2001 pasal 77. Pemerintah Provinsi Papua dan Papua Barat melalui MRP/B diminta segera akan memberikan rekomendasi untuk ORANG ASLI PAPUA BARAT menggugat pemerintah kerajaan Belanda agar Belanda akan libatkan dirinya dalam agenda pelurusan sejarah kemerdekaan negara republik Papua Barat 1 Desember 1961. Selanjutnya Belanda, Papua Barat dan Indonesia akan duduk di SATU MEJA di bawah mediasi badan PBB untuk percepat proses registrasi di UN sebagai sebuah negara MERDEKA di dunia seperti negara-negara lain.

Karena hubungan pemerintahan antara Pusat Jakarta dan Papua Bagian Barat segera akan terputus pada tanggal 31 Desember 2021, pukul 12.00 WIT. Pulau Papua Bagian Barat dari Sorong sampai Merauke akan kembali menjadi wilayah Non-Berpemerintahaannya sendiri seperti yang telah terjadi dalam tahun 1947. Kenyataan itu telah dimuat dalam Perjanjian Canberra pada tanggal 6 Pebruari 1947. Lalu telah diperkuat lagi dalam Resolusi PBB No. 1514 pada tanggal 14 Desember 1960. Berdasarkan resolusi PBB 1514, pemerintah kerajaan Belanda telah memberikan kemerdekaan negara republik Papua Merdeka dalam bentuk EMBRIO NEGARA PAPUA BARAT pada tanggal 1 Desember 1961.

Salah satu bukti dan alasan yang dipakai dalam promosi pelanggaran HAM berat yang telah dilakukan oleh pemerintah Indonesia melalui pasukan gabungan TNI/POLRI adalah PENEMBAKAN KILAT DAN TERENCANA Paniai di Enarotali, 8 Desember 2014 lalu. Empat orang siswa SMA telah ditembak mati di Enarotali hingga tahun 2020 ini juga masih disembunyikan oleh pemerintah Indonesia.

 

REKOMENDASI :

 

 Pertama :

Semua pihak yang sedang berada line perjuangan Papua baik di kubuh pro Papua Merdeka maupun Pro Indonesia Menjajah Bangsa Papua Barat diminta tidak menggangu proses jalannya RAPAT DENGAR PENDAPAT LUAR BIASA yang akan digelar di salah satu kota di Papua dalam rangka penegakan demokrasi, hukum dan hak asasi manusia bagi rakyat akar rumput bangsa Melanesia yang ruang demokrasinya telah ditutupi oleh Indonesia di bawah jajahan Amerika untuk mencuri kekeyaan alam milik bangsa Indonesia dan bangsa Papua Barat.

 

Kedua :

Ruang demokrasi ini akan dimanfaatkan oleh rakyat akar rumput bangsa Papua Bagian Barat dari Sorong sampai Merauke berdasarkan UU OTSUS Papua No. 21 Tahun 2001 pada pasal 77. Rakyat Papua akan menyatakan sikap poltik yang utuh untuk menolak UU OTSUS PAPUA JILID II secara demikrasi dan bermartabat agar Indonesia sebagsi salah satu anggota PBB yang akan meminta pemerintah kerajaan Belanda dan Amerika untuk proses pengembalian hak kemerdekaan Negara Republik Papua Barat 1 Desember 1961 berdasarkan Resolusi PBB No. 1514 pada tanggal 14 Desember 1960.

 

Penulis adalah Servius Kedepa, ketua YLSM PTPB Wilayah MEEPAGO, Western Papua.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *