NABIRE, PAPUA.RELASIPUBLIK.com – Lima (5) orang diduga ditembak oleh pihak TNI-Polri di kabupaten puncak Papua. Ini Tuntutannya dari pihak keluarga korban kelima orang itu, kepada pihak pemerintah terlebih khusus Kepada, Kapolda Papua, Pangdam Papua dan Ketua Komnas HAM RI Perwakilan Papua di Jayapura.
Hal ini disampaikan oleh salah satu anggota keluarga korban dari ke-5 orang tersebut diatas Nenu Tabuni, beliau juga sebagai Sekwan DPRD kabupaten intan jaya, kepada awak media ini, Selasa (24/11).
Syalom..Selamat pagi!!
Bapak Kapolda Papua, Bapak Pangdam Papua dan Bapak Ketua Komnas Ham RI Perwakilan Provinsi Papua di Jayapura.
Salam Sejahtera Untuk Kita Semua !!
Ijin sampaikan bahwa terkait Penembakan terhadap 5 orang dimana 4 orang adalah anak sekolah dan 1 orang adalah seorang ASN Pemda Kabupaten Puncak yang terjadi di Puncak Belantara Limbaga antara Distrik Agandugume dan Distrik Gome Utara, tanggal 19 November 2020 yaitu:
1. Atanius Murib, umur 18 Tahun, siswa kelas III SMK Negeri I Ilaga Kabupaten Puncak (ditembak mati);

2. Manus Murib, umur 18 Tahun, siswa kelas III SMA Negeri I Ilaga Kabupaten Puncak (keadaan kritis dilarikan ke rumah sakit Timika);

3. Akis Alom, 34 Tahun, seorang ASN Pemda Kabupaten Puncak (ditembak mati);

4. Wenis Wenda, 13 Tahun anak siswa kelas VI SD YPPK Katolik Mundirok Kampung Yaiki Distrik Gome Utara Kabupaten Puncak, (ditembak mati);

5. Gopenus Tabuni, 19 Tahun, siswa kelas III SMK Negeri I Ilaga Kabupaten Puncak (ditembak mati);

Semua korban merupakan keluarga kami tidak terlibat dalam Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) atau sebutan lainnya. Mereka adalah benar-benar anak sekolah dan 1 orang adalah seorang ASN. Tetapi Aparat TNI dengan membabi buta menembak keluarga kami tanpa ditanya identitas mereka.
Mereka bukan OPM, mereka bukan KKB, mereka bukan OTK, kami keluarga benar-benar kecewa dan sedih tindakan aparat yang melakukan sewenang-wenang menghilangkan nyawa keluarga kami.
Tindakan Aparat selalu dianggap Orang Papua adalah kelompok kriminal bersenyata seperti ini kami keluarga tidak terima baik dan tidak dibenarkan diatas muka bumi ini.
Untuk itu, Kami keluarga meminta dan menuntut kepada Aparat Penegak Hukum segera membentuk Tim dan turun kelapangan melakukan investigasi dan proses hukum terhadap Aparat yang melakukan penembakan keluarga kami.
Demikian Bapak Kapolda, Bapak Pangdam dan Bapak Ketua Komnas Ham RI Perwakilan Provinsi Papua. Terima Kasih.
Tuhan Memberkati.
Penulis adalah Nenu Tabuni, S.Sos, dari Keluarga korban.
Admin: Dann Hagimuni
Discussion about this post