Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Berita UtamaDaerahKabupaten NabireSosial & Budaya

Kota Jeruk Nabire, Penuh Dengan Sampah

47
×

Kota Jeruk Nabire, Penuh Dengan Sampah

Sebarkan artikel ini
Foto: Thian/PRP (Tumpuhkan Sampah Fi Pasar Karang Tumaritis, Nabire)

 

NABIRE,PAPUA.RELASIPUBLIK.com Dinas Kesejahteraan Sosial Kabupaten Nabire dibentuk berdasarkan Peraturan Bupati Nomor 40 Tahun 2009 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kesejahteraan Sosial Kabupaten Nabire dengan susunan dan perlengkapan organisasi di lingkungan Dinas Kesejahteraan Sosial Kabupaten Nabire.”

Example 300x600

“Sampah organik dan non organik di kabupaten Nabire kota jeruk, khususnya di kota tua Nabire seribu kota kenangan, yang berceceran maupun yang bertumpukan tampak dimana-mana membuat kota ini terlihat penuh sampah. Sampah di tumpukan samping modern.”

“Kondisi tak sedap dipandang mata ini terkesan dibiarkan sengaja karena tidak pernah ada upaya pencegahan, kebiasaan membuang sampah sembarangan seakan menjadi kebiasaan. Kondisi ini, rupanya kini akan menjadi tugas (PR) berat bagi pemerintah daerah Nabire, untuk mau tidak mau, suka tidak suka harus ditangani dengan membuat suatu aturan yang tujuan utamanya untuk menyadarkan masyarakat (pribumi – non pribumi) kota jeruk Nabire dari kebiasaan buang sampah sembarangan.”

“Dari pantauan, media ini alias (Papua relasipublik.com) menemukan beberapa tempat yang telah dijadikan tempat pembuangan sampah oleh masyarakat Nabire (yang memiliki kios dan tokoh). Tempat-tempat dimaksud yakni, sepanjang kali nona, kali susu, dan dari kompleks pasar karang barat, pasar sore/KPR hingga muara sepanjang di pinggir jalan besar. Tempat-tempat tersebut diatas sudah selayaknya seperti tempat pembuangan akhir (TPA) sampah sebab bertahun-tahun masyarakat membuang sampah disitu.

Akhirnya kota seribu kenangan atau kota jeruk kini berubah menjadi kota sampah.

Untuk diketahui, awal bulan Agustus 2020, Pemerintah daerah kabupaten Nabire telah membeli lahan untuk dijadikan tempat pembuangan sampah akhir (TPA) di Nabire. Sementara ini, TPA tak proses pembangunan. Dulunya Nabire adalah kota seribu kenangan, namun sekarang berubah menjadi Nabire kota sampah, wajarlah?”

Tumpukan sampah di kabupaten Nabire (di pasar karang barat, lokasi pasar sore/KPR) Kota jeruk, kabupaten Nabire, tanggung jawab Dinas Kesejahteraan sosial kabupaten Nabire dan Pemerintah Kabupaten Nabire.

Harapan penulis alias Hendrik Degei, agar Nabire sebagai pintu masuk titik pusat dari beberapa wilayah Meepago dan lapago, Nabire menjadikan kota yang bersih sesuai motto bekasi (Bekasi baru, bekasi bersih) semoga Nabire adalah kota seribu kenangan” Pungkasnya.

Reporter : Hendrik Degei / PRP
Editor : Daniel Hagimuni /PRP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *