Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Berita UtamaDaerahKabupaten Intan JayaPeristiwaPolitikSosial & Budaya

Seorang Bayi Dikabarkan Meninggal Dunia, Akibat Mengungsi di Intan Jaya

112
×

Seorang Bayi Dikabarkan Meninggal Dunia, Akibat Mengungsi di Intan Jaya

Sebarkan artikel ini
Masyarakat Pengungsi dari Kampung Puyagia Berkumpul di Halaman Gereja Katolik Santo Paulus Baitapa. Usai Pemakaman Almarhum Zakeus Selegani. Foto: Ronal (PRP)

INTAN JAYA SUGAPA, PAPUA.RELASIPUBLIK.com — Salah satu warga pengungsi di Baitapa kampung Puyagia, Distrik Sugapa dikabarkan meninggal dunia, ujar Rabu, 10/03/2021, pukul 14.50.Wpb.

Korban diketahui bernama lengkap Zakeus Selegani, berumur 1 setengah tahun. Diketahui jatuh sakit dan mengalami sakit sesak nafas akibat semua pengungsi menumpuk dalam tenda yang pengungsi tinggal, tepatnya di halaman Gereja Katolik St. Paulus Baitapa Kampung Puyagia Distrik Sugapa Kabupaten Intan Jaya.

Example 300x600

Thomas Selegani, adalah ayah kandung dari Almarhum Zakeus Selegani, dirinya mentatanan bahwa, kesakitan bayi yang korban itu, dia jatuh sakit saat kami mengungsi di tenda pengungsian disini dan penderitaan yang dialaminya adalah sesak nafas,” jelasnya.

Karena anak saya sakit tambah parah maka saya bersama ibu terpaksa pulang kerumah meskipun situasi keamanannya tidak terjamin untuk kami pulang meninggalkan tempat ini. Namun setelah kami baru satu hari dirumah, anak almarhum Zakeus Selegani ini meninggal dunia, Rabu (10/03) pukul 08.30 Wpb.

“Ketika mengetahui penderitaan yang dialami oleh Zakeus, katanya, saya dan istri saya terpaksa bawa Zakeus ke rumah untuk merawatnya meskipun keamanan tidak terjamin untuk kami. Namun paginya Zakeus menghembuskan nafas terakhir”. Jelasnya Ayah Kandung almarhum Zakeus, dengan nada yang bersedih sambil air mata jatuh-jatuh di pipinya.

Hal itu disampaikan oleh ayah kandung, Thomas Selegani dari bayi yang sudah meninggal dunia itu, saat ditemui awak media ini, tadi.

Setelah itu warga pengungsi Manfred Belau membenarkan hal tersebut. Karena dia juga salah satu masyarakat yang korban mengungsi ke halaman gereja katolik santo Paulus Baitapa Kampung Puyagia.

“Mereka adalah warga yang mengungsi bersama kami disini. Setelah diketahui bahwa anak mereka sakit, mereka terpaksa pulang meskipun kami beritahu supaya tidak pulang ke rumah mereka karena situasi belum kondusif” Tuturnya.

Ditambahkan juga oleh warga pengungsi disitu, Saul Selegani mengungkapkan bahwa sebagian mereka ada yang sakit namun susah karena jarak.

“Warga pengungsi disini ada sebagian orang yang sakit, namun karena jarak dari tempat pengungsian ke Klinik Bilogai lumayan jauh, akhirnya kami terpaksa bertahan dan kini kami Pemakaman dan sudah dilakukan hari ini Kamis, (11/03) Pukul 08.20 Wpb.

Pewarta: Ronal Belau/PRP
Editor : Hagimuni Dann

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *