NABIRE, PAPUA.RELASIPUBLIK.com – Salah satu pemuda atas nama Nonfet Bagus sebagai warga masyarakat sipil di pukul polisi di depan Bumi Wonorejo Nabire, Sabtu (14/11/2020).
“Nonfet Bagau, Ceritakan kepada wartawan media ini saat dijumpai tadi, kata dia, saya sendirian sekitar jam 10:00 Wit malam, saya pulang dari arah kota menuju ke rumah wodiao, sampai di pertengahan jalan depan kuburan wonorojo tempat jual pinang saya berhenti motor dan beli pinang dan sedang makan pinang. Begitu tiba-tiba polisi datang dan jalankan pukulan kepada saya,’katanya kepada wartawan media ini tadi, Sabtu 24/11/2020.
Sekelompok polisi berpakaian preman ada duduk disebelah tempat jual pinang itu alias pompa bensin, begitu saat saya beli pinang dan makan di depan jln besar itu, begitu mereka (Polisi) bangkit berdiri langsung datang ke arah saya dimana saya santai makan pinang itu, lalu begitu langsung jalankan pukulan ke saya tanpa tanya-tanya.
“Saat mereka pukul saya, saya sendiri bingung karena saya tahu bahwa saya tidak bersalah, akhirnya saya pun balas pukul ke mereka setelah dorong motor saya ke pinggir jalan raya itu,”jelasnya.
Tiba-tiba beberapa menit kemudian, mobil Sabara parkil di depan TKP, dan tangkap saya rencana mau ke polres Nabire, tapi saya lompat dari atas mobil Sabara itu dan lari.
“Lanjut Nonfet Bagus, Polisi mencurigakan saya bahwa kumis dan ramput panjang adalah Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPN-PB), Padahal saya Masyarakat Murni,”bebernya.
Pihak keamanan jangan buta-Buta memukul dan menangkap masyarakat sipil tanpa bukti yang jelas, dan jangan menilai kami dari segi besar kumis, jenggot dan rambut. Pungkasnya.tutup.
Kondisi korban saat ditemui awak media ini, benar bahwa Kepala bocor, Dahi patah, testa robek, lutut robek atas pemukulan, dan kondisi saat ini sedang kritis.
Pewarta : Tianus Bagau /PRP
Editor : Hagimuni Dann