NABIEE, PAPUA.RELASIPUBLIK.COM —- Aparatur Sipil Negara (ASN) Dinas Kesehatan Kabupaten Intan Jaya Menggelar Aksi menolak Pejabat Sementara atas nama Labuan Hutabarat, AMKL, S.H, M.Kes yang ssat ini menjabat sebagai Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Intan Jaya. Di Kantor Dinas Kesehatan Intan Jaya di Nabire. Aksi itu dilakukan oleh semua ASN Pemerintahan Dinkes kabupaten intan jaya Meminta kepada Bupati Kabupaten Intan Jaya, Natalis Tabuni, SS. M.Si untuk segera menggantikannya, ujar Senin, (29/03/2021).
“Agus Bagau sebagai Sekretaris dinas kesehatan kabupaten intan jaya, pihaknya meminta kepada Bupati Intan Jaya, segera menggantikan pejabat sementara yang mejabat sebagai kepala dinas kesehatan kabupaten intan saat ini, yakni atas nama Labuan Hutabarat AMKL, S.H, M.Kes,” tegasnya.
Sebab selama beliau mejabat sebagai kepala dinas itu, kami seluruh ASN di Dinas ini tidak pernah mengakomodir dalam semua tugas tanggung jawab kami sebagai bawahan dari dinasnya. Sehingga munculnya banyak kejangkalan dalam kepemimpinan ini. Untuk itu kami seluruh eselon maupun bawahan serta honorer dengan tegas menolak kepala dinkes itu.
“Untuk pergantian kepala dinas kesehatannya, tergantung dari Bupati, entah mau serahkan ke siapa. Sehinga aksi ini bukan kepentingan seseorang melainkan ini kepentingan umum terlebih khusus di dinas kesehatan kabupaten intan jaya,” ujarnya Agus Bagau.
Yufinia Migau, Sebagai Kepala Bidang Ibu dan Anak di dinas kesehatan kabupaten intan jaya, pihaknya menyatakan bahwa dalam kepemimpinan kepala dinas kesehatan pak Labuan Hutabarat, pihaknya merugikan banyak orang yang bekerja di dinas kesehatan itu.
“Sebab kami sudah kerja di kabupaten intan jaya kurang lebih 15 tahun bukan baru datang menyesuaikan di daerah ini. Sehingga setiap program yang ada secara fisik silahkan beliau jalankan namun namanya program kerja itu yang jelas adalah kami yang menangani dan jalankan. Tetapi dalam hal ini semua program diambil ahli oleh Dia, kepala dinas (Labuan Hutabarat) dan kami hanya tinggal jadi penonton setia,” tuturnya.
Untuk itu, Dalam kepemimpinan kepala dinas Ini, kami semua merugikan dari berbagai hal yang kaitannya dengan hak kami, maka itu kami minta kepada Bupati, mohon supaya segera digantikan. Bupati mau berikan jabatan itu kepada siapa saja bebas, terkecuali Labuan Hutabarat.
“Saya sangat sayang kepada ade-ade yang bertugas di intan jaya, Kata Salah satu Kepala Seksi di dinkes kabupaten intan jaya, Karena banyak persoalan yang mereka hadapi dalam kepemimpinan Labuan Hutabarat ini,” tuturnya.
Untuk itu saya minta Kepada kepala dinas, agar bijak dalam kepemimpinan biar semua merasakan sesuai harapan mereka sesuai tugas dan kepercayaannya.
“Yeskiel Zagani, sebagai kepala Seksi di dinas kesehatan kabupaten intan jaya, pihaknya mengaku bahwa apa yang dilakukan oleh kepala dinas kesehatan saat ini. Sebab saya juga pernah menjabat sebagai Kepala Distrik, itu saya tidak pernah lakukan apa yang dilakukan oleh kepala dinas kesehatan ini,”terangnya.
Karena saat menerima DPA tidak bisa mengambil kebijakan oleh kepala sendiri tanpa bendahara dan juga dana mana yang digunakan untuk PA dan mana yang tidak. Sehingga kinerja kepala dinkes ini sangat kekeliruan kalau diikuti baik.
“Maka itu, kami ini apakah penonton atau pemain? Karena kami selalu dipolitisir dan beradudomba. Sehingga yang kami butuh sekarang ini di kabupaten intan jaya adalah Manusia yang bijak, bukan Manusia yang pintar dan bukan juga manusia yang kuat. Dan saya minta cobalah manajemen keuangan itu diatur sebaik mungkin Jangan memperalatkan kami oleh segelintir orang,”pintanya.
Ani Bagau, pihak menyatakan bahwa kami keluarga besar dinas kesehatan kabupaten intan jaya, kami lagi brantakan, bagimana kepala keluarga memimpin kami tidak secara baik. Sehingga dengan alasan itu Saya sendiri sebagai anak daerah sangat tidak terima sekali kalau Pak Labuan Hutabarat memimpin kami di dinas kesehatan kabupaten intan jaya.
“Fergius Bagubau, Sebagai kepala Puskesmas Homeyo mewakili 6 Puskesmas di kabupaten intan jaya, pihaknya menyatakan bahwa Puskesmas adalah pusat pelayanan kesehatan masyarakat untuk itu dinas kesehatan harus benar-benar memberikan kesempatan dan memberikan perhatian khusus kepada kami,”tegasnya.
Sebab situasi dan kondisi daerah dan juga hidup manusia disana kami lebih paham. Untuk itu kami minta kepada pemerintah dalam hal kepala dinas kesehatan harus perhatian khusus.
“Lanjut Kapus Homeyo, Untuk pelayanannya kami sebagai anak-anak putra daerah siap untuk melayani mereka (masyarakat). Maka yang terpenting adalah kepala dinas kesehatan kabupaten intan jaya memberikan kesempatan kepada kami,”harapnya.
Dokter Yusrawati, pihaknya kesal dengan tindakan kepala dinas kesehatan kabupaten intan jaya saat ini.
“Ya, awal bulan september saya ditugaskan disana untuk menangani pelayanan kesehatan terlebih khusus virus corona dan pembantu saya mereka 10 orang yang bersama saya melayani masyarakat disana. Namun hingga desember belum bayar hak kami. Sehingga 10 tenaga medis ini mendesak ke saya karena sudah bulan desember. Namun saya pun keliru betul karena tugasnya dipercayakan kepada saya namun untuk keuangannya belum menyerahkan walaupun ada memo dari dinas,”katanya.
Sehingga isu yang kami himpun adalah kepala dinas kesehatan kabupaten intan jaya menghilangkan dana sebesar Rp, 2.500.000; Namun kami tidak memberikan hak atau jeri payah kami.
“Enos Bagubau, sebagai kepala puskesmas distrik Hitadipa, pihaknya tidak setuju kalau ada teguran dari DPR Papua Thomas Sondegau, Walaupun handphonenya kepala dinas kesehatan kabupaten intan jaya,”katanya.
Saya tidak setuju kalau DPR Papua Thomas Sondegau mau copot jabatan saya. Sebab apa hubungannya DPR Provinsi Papua dengan kami dinas kesehatan di kabupaten intan jaya ini. Saya terima kalau kepala sendiri tegur saya karena itu atasan saya dan juga itu mekanismenya.
Berikut lapiran-lampiran
Pewarta : Hagimuni Dann