NABIRE, PAPUA.RELASIPUBLIK.com – Komunitas Mahasiswa Independen Somatua Intan bersama Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Asal Kabupaten Intan Jaya menolak dengan pernyataan atau penawaran pihak TNI-Polri yang meminta kepada masyarakat kabupaten intan jaya untuk mengambil bagian dalam kegiatan bakar batu di lapangan sepak bola Yokatapa distrik Sugapa itu. Ujar kepada wartawan media papua.relasipublik.com. Senin (30/11/2020).
Saat kami mahasiswa/i melihatnya penawaran itu, kata Marius Hagimuni, pihaknya mengatakan bahwa tidak terima sekali, karena masyarakat kabupaten intan jaya bukan membutuhkan makanan tetapi kenyamanan dalam hidupnya,”jelasnya.
Sehingga pernyataan itu kami sebagai tulang punggung daerah kabupaten intan jaya, sangat tidak terima dan menolak kegiatan itu.
“Sambung Agustinus Ugipa, Pihaknya mewakili seluruh mahasiswa dan masyarakat kabupaten intan jaya, dirinya mengatakan bahwa pihak TNI-Polri jangan memaksakan untuk berparsitipa dalam acara bakar batu itu,”tegasnya.
Mengapa situasi dan kondisi intan jaya belum kondusif, masih saja memaksakan mereka untuk bergabung dalam acara bakar batu itu.
“Jikalau mau mengamankan masyarakat, maka amankan mereka (masyarakat) yang mengungsi dimana-mana itu. Karena sampai saat ini mereka tidak ada perhatian dari pemerintah daerah dan TNI-Polri,”jelasnya.
Berikut Sikap Pernyataan kami KOMISI dan IPMI-J Se-kota Studi Jayapura:
1. Kami mahasiswa/i se-Indonesia asal kabupaten intan jaya menolak dengan tegas acara bakar batu yang dilakukan oleh TNI-Polri di Lapangan Yokatapa distrik Sugapa;
2. Kami meminta kepada pemerintan daerah dalam hal bupati dan DPR mengikapi Persoalan ini, karena masyarakat sedang menangis.
3. TNI-Polri jangan memaksakan masyarakat untuk partisipasi dalam kegiatan itu, kalau tidak ada kepentingan.
Demikian pernyataan sikap kami mahasiswa asal kabupaten intan jaya se-kota studi Jayapura mewakili seluruh mahasiswa se-Indonesia.
Pewarta : Hagimuni Dann
.