INTAN JAYA, PAPUA.RELASIPUBLIK.com – Umat paroki St. Mikael Bilogai, menyerahkan hasil sumbangan sukarela kepada ketua panitia mewakili umat Tanah Putih Mamba, distrik Sugapa Kabupaten Intan Jaya, untuk mendukung peresmian gedung Gereja Katolik di Tanah Putih. Rabu, (18/11/2020) tadi.
Mengapa hal ini terjadi? karena kebiasaan semua umat Katolik pada umumnya di Kabupaten Intan Jaya. Dimana suatu stase/pos membutuhkan bantuan maka disitulah ada yang namanya sumbangan kasih (sumbangan sukarela) oleh umat di stasi/pos lain, kepada umat yang membutuhkannya. Sehingga hal seperti sekarang yang dilakukan oleh umat St. Michael Bilogai, kepada Umat Gereja di Tanah Putih Mamba ini terjadi.
“Koordinator sumbangan sukarela, Anton Belau, pihaknya mengatakan bahwa ini bukan hal baru yang kami lakukan tetapi ini sudah menjadi kebiasaan kami. Uang ini kami serahkan kepada ketua panitia peresmian gereja, mewakili umat di Tanah Putih, supaya mereka dapat menggunakannya untuk melengkapi kebutuhan gereja,”katanya.
Dana yang kami dari umat Katolik Paroki St. Michael Bilogai adalah jumlah total sebesar Rp, 51.500.000 (Lima puluh satu juta lima ratus ribu rupiah). Uang ini adalah, hasil sumbangan kasih dari kami umat paroki St. Mikhael Bilogai, untuk mendukung peresmian gedung gereja Katolik di Tanah Putih Mamba. Harapan kami, semoga apa yang kami berikan, bermanfaat untuk mensukseskan kegiatan tersebut.
“Tambahnya Dewan Paroki St. Mikhael Bilogai Jhon Abugau, Pihaknya sangat mengapresiasi kepada umat gereja St. Mikhael Bilogai, sebagaimana sudah meringankan beban umat di Tanah Putih, dalam rangka mensukseskan peresmian gedung Gereja baru itu,”katanya.
Saya sebagai dewan paroki St. Mikhael Bilogai, sangat apresiasi terhadap umat St. Mikael Bilogai, yang mana sudah memberikan kontribusi kepada umat di Tanah Putih, di dalam situasi yang masih belum kondusif ini, dan Terima kasih juga, atas sumbangan kasih yang sudah diberikan sesuai dengan apa yang kita miliki. Sebagai sesama umat kristiani.
“Lanjut Dewan Paroki, pasalnya, hal ini adalah sebuah resiko yang harus kita dipertanggung jawabkan secara bersamaan. Memang situasi disini masih belum kondusif namun, kegiatan yang berhubungan dengan gereja harus dilaksanakan karena ini merupakan bagian dari Iman, dan kepercayaan kita masing-masing,”tuturnya.
Disamping itu, ketua panitia peresmian gereja katolik Tanah Putih, Alpius Nambagani, Pihaknya minta ucapan terimakasihnya kepada sesama umat yang sudah memberikan kontribusi, berupa iuran kasih, untuk mendukung peresmian gedung gereja itu.
“Saya sangat berterima kasih kepada semua umat di setiap stase/pos, yang sudah memberikan dukungan dengan gaya dan cara yang berbeda-beda. Meskipun demikian situasinya, tetapi sudah berusaha untuk memberikan kontribusi untuk mendukung mensukseskan peresmian gereja ini. Tidak akan kami balas dengan apa pun, tetapi hanya Tuhan yang akan membalasnya atas segala bantuan yang diberikan ini, kami akan gunakan untuk melengkapi kebutuhan gereja ini. Tuturnya.
Gereja ini mulai dibangun dari tahun 2014. Di tahun itu hingga kini berbagai rintangan dan tantangan yang sudah kami hadapi, namun kami tetap bertahan untuk mendirikan rumah Suci ini.
‘Meskipun, kata ketua panitia peresmian gedung gereja, demikian berat untuk mendirikan gedung seperti ini, Namun dengan Kuasa-Nya kerinduan kami umat di Tanah Putih ini sudah terjawab,”ujarnya.
Harapan kami, gereja ini harus diresmikan secepat mungkin artinya, tidak lewat dari bulan Desember mendatang, Salah satu kerinduan kami adalah untuk Merayakan Natalan nanti di gedung Gereja baru ini, tetapi itupun kalau perlengkapan gerejanya sudah lengkap. Untuk itu kami tetap disini sambil menunggu bantuan dari semua pihak untuk mendukung peresmian gereja ini.
Dalam perjalanan menuju Tanah Putih Mamba umat Paroki St. Mikhael Bilogai, diiringi dengan tradisi lagu, dan tari-tarian budaya khas setempat yakni, budaya Suku Migani. Ini sesuai pantauan wartawan media papua.relasipublik.com
Pewarta: Ronal Belau.
Editor: Hagimuni Dann