Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Berita UtamaDaerahKabupaten Intan JayaPeristiwaPolitik

Konflik Intan Jaya Mengatasi Dengan Cara Membangun Dialog.

93
×

Konflik Intan Jaya Mengatasi Dengan Cara Membangun Dialog.

Sebarkan artikel ini
Pendeta Nahor Maisini, Setelah Kunjungi ke TKP. (Foto Doc/KD)

 

INTAN JAYA, PAPUA.RELASIPUBLIK.com – Konflik yang terjadi di kabupaten Intan Jaya antara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat vs tim gabungan Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisia Republik Indonesia yang menimbulkan banyak korban termasuk masyarakat sipil serta hamba Tuhan, kini menjadi persoalan serius, hingga menimbulkan banyak perhatiaan dari sejumlah pihak.

Example 300x600

Nahor Maiseni, Gembala GKII dan juga Pengajar STTR Russel Timika kepada kabardaerah.com kamis, 19 November 2020 ikut menanggapi persoalan yang terjadi di Intan Jaya. Menurutnya pembunuhan terhadap masyarakat sipil tidak boleh lagi dilakukan oleh TNI/Polri maupun TPNB, hal ini dikarenakan masyarakat sipil, Pendeta, Pastor mau pun katekis bukan musuh dari kedua belah pihak yang sedang konflik di Intan Jaya.

“Dengan terjadi konflik antara TNI VS TPNPB menimbulkan korban jatuhnya Umat Tuhan dan lebih paranya lagi, Korbannya juga ada Hamba Tuhan Pendeta dan katekis di bunuh, saya ingin sampaikan bahwa seorang pastor dan katekis bukanlah seorang yang aktivitasnya menjadi musuh untuk melawan TNI atau TPNPB atau Siapapun namun. Seorang Hamba Tuhan adalah seorang yg di percayakan Tuhan dan menjadi penyambung lidah menyampaikan kabar Damai, Kasih dan berita kebenaran serta keadilan,’’, Tegasnya.

Lanjutnya gembala asal suku moni Intan Jaya ini, mereka yang telah membunuh Pendeta, katekis maupun masyarakat sipil, merupakan pihak-pihak yang tidak takut akan Tuhan.

‘’Entah TNI maupun TPNPB atau kelempok manapun mempunyai niat untuk membunuh seorang Pendeta (pastor), gembala (katekis) seorang atau kelompok itu sedang melawan Tuhan atau berperang dengan Tuhan,’’ Lanjutnya.

Selaku hamba Tuhan, dirinya meminta agar konfil yang sedang terjadi di kampungnya segera dihentikan. Dimintanya lagi, pemerintah maupun semua pihak segera mencari solusi terbaik agar tidak menimbulkan korban jiwa lagi dan dirinya juga menjelaskan bahwa salah satu solusi terbaik adalah membuka dialog antara semua pihak di daerah itu.

“Banyak korban berjatuhan baik itu di pihak TNI danTPNPB dan lebih-lebih Umat Tuhan yang tidak berdosa ini, melihat situasi ini saya Rasa jalan keluar untuk mengatasi konflik ini hanya dengan pembangun dialog dengan pihak-pihak merasa penting mengatasi persolan konflik ini,” Mintanya sambil memberikan solusi.

Sumber: KD

Admin Redaksi PRP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *