NABIRE, PAPUA.RELASPUBLIK.com – Peserta Tes Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) formasi 2018 mengadakan demonstrasi damai di kantor Bupati Nabire, Karena hasilnya tidak memuaskan mereka.
Hal itu disampaikan melalui aspirasi kepada Sekda dan Wakil Bupati di kantor Bupati Nabire. Sesuai pantauan wartawan media ini, Selasa (25/08/2020).
“Ketua Tim aksi demonstrasi damai Hendri Andoi menyatakan bahwa, hasil tes CPNS formasi 2018 lalu di Kabupaten Nabire tidak sesuai dengan kemauan peserta CPNS, hanya kepentingan orang-orang tertentu dan itu jadikan lahan bisnis politik. Saat orasi terbuka di kantor Bupati Nabire,”ungkapnya.
Koordinator Lapangan (korlap) Arnaldo Kawar menyatakan juga sependapat dengan Ketua Tim bahwa, 80% orang asli Papua dan 20% 0rang pendatang tetapi yang kenyataannya bolak balik artinya 80 persen orang pendatang dan 20 persen orang asli Papua tetapi semuanya hanya kepentingan tertentu alias kepentingan bisnis politik.
“Sehingga peserta tes menuntut kepada Pemerintah daerah Kabupaten Nabire segera rubah nama-nama yang nilainya tetapi jatuhkan lalu luluskan peserta yang nilainya rendah dan orang sama sekali tidak tes dapat lulus,”terangnya.
Maka secara tegas peserta CPNS menuntut kepada Pemda. Nabire segera tetapkan peserta yang dapat nilainya tinggi karena itu kemampuan dan usaha mereka. Katanya saat orasi Arnoldi Kawer menyampaikan kepada Sekda dan Wakil Bupati kabupaten Nabire.
Pewarta: Tianus Bagau
EditorAdmi PRP (Daniel Mbau)