NABIRE, PAPUA.RELASIPUBLIK.com – Lembaga Penelitian, Pengkajian dan Pengembangan Bantuan Hukum (LP3BH) Manokwari, meminta perhatian pimpinan Keuskupan Timika dan Gereja Katolik Roma untuk segera melakukan sterilisasi terhadap keberadaan Korban Agustinus Duwitau (23) yang diduga keras tertembak pada hari Rabu (7/10) di Domonggau, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua.
“Sesuai kronologis yang kami terima dari kontak person di Nabire dapat memastikan bahwa diduga keras oknum pelaku penembakan berasal dari TNI dan bukan dari TPNPB. Hal ini dapat disampaikan berdasarkan keterangan para saksi mata yang mengetahui kejadian penembakan tersebut”,Kata Warinussy, selaku Direktur Eksekutif LP3BH, seperti dilansir Tifa Cendrawasih pada Rabu (08/10).
“Menurut saya, Gereja Katolik Roma dan Keuskupan Timika mesti berada di garis terdepan dalam memastikan bahwa proses hukum atas kasus penembakan terhadap Agustinus Duwitau berlangsung secara transparan dan memenuhi standar penyelidikan hak asasi manusia yang diatur di dalam UU RI No.26 Tahun 2000 Tentang Pengadilan HAM. Semakin bertambah jumlah korban dari rakyat sipil di Sugapa dan Bilogai, Kabupaten Intan Jaya, Papua akan memberi sinyal kuat bahwa persoalan konflik sosial politik di Tanah Papua sesungguhnya berawal dari upaya pihak rakyat, untuk memperoleh pengakuan secara hukum. Saya mendesak Gereja Katolik di Indonesia dan Roma, Italia untuk mempertimbangkan perlunya melakukan investigasi mandiri guna mengungkap faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya penembakan atas diri seorang pewarta tersebut “, ujar Warinussy.
Saat di konfirmasi Via Whatsapp, Kabid Humas Polda Papua dalam pesan singkatnya memastikan bahwa, korban saat ini dalam penanganan pihak medis di sugapa.
“Korban luka tembak di bagian bahu sebelah kanan dan saat ini di rawat di RSUD intan Jaya. Kasus ini sedang ditangani oleh Polres Intan Jaya,” kata Kombes Pol Ahmad Mustofa Kamal.
Pewarta : Karpus Belau
Editor : Daniel Hagimuni