Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Berita UtamaDaerahKabupaten Intan JayaPendidikan

Rendahnya Mutu Pendidikan Di Papua

385
×

Rendahnya Mutu Pendidikan Di Papua

Sebarkan artikel ini
Foto Siswa Saat Beris-berbaris

Artikel, Oleh: Karpus Belau, S.Pd

PAPUA.RELASIPUBLIK.com – Persoalan pendidikan di papua sangat diprihatin saat ini. Banyak masyarakat sangat membutuhkan pendidikan yang selayaknya bagi anak mereka, Namun tidak semua daerah di Indonesia memiliki kesempatan yang sama untuk pendidikan yang selayaknya, belum lagi sarana dan prasarana yang cukup membedakan antara satu daerah dengan daerah yang lain terutama di seprovinsi papua. Keadaan pendidikan di papua sangat jelas menurun apa bila di lihat dari berbagai sisi mulai dari tenaga pengajar sampai pada kurikulum sangat tidak jauh berbeda.

Example 300x600

Untuk membicarakan masalah kesejahteraan pendidikan nasib kelangsungan dunia pendidkian saja belum bias di pastikan dengan benar. Berdasarkan pengetahuan guru sangat penting bagi anak-anak usia dini dan remaja apabila pendidikan yang diberikan atau mentransfer ilmu oleh guru kepada anak-anak, mereka pasti tahu apa itu pendidikan yang sebenarnya, mengapa mereka harus belajar tentang pendidikan.

Sangat di sayangkan, karena keterbatasaan dan ketidakhadiran guru di sekolah dalam waktu yang lama yang membuat anak-anak kurang minat belajar. Kita lihat beberapa contoh di daerah-daerah penggunungan, banyak anak yang tidak tahu menulis dan baca, tidak adanya minat untuk sekolah bahkan ada yang tidak tahu pendidikan itu apa?, untuk apa mereka (anak) sekolah itulah orang tua yang tidak pernah di ajarkan  di keluarga. Tetapi sebagian anak ingin belajar dan ingin menjadi orang yang berpendidikan dan itu harapan mereka.

Sungguh memprihatinkan jika melihat kondisi seperti ini. Padahal minat belajar anak –anak di usia sekolah terbilang sangat besar. Namun semua tidak diimbangi dengan tenaga pengajar, sarana dan prasarana lain yang turut mendukung kegiatan belajar mengajar di Papua jika melihat perjuangan mereka untuk mendapatkan  pendidikan sangat besar manfaatnya. Ini menjadi salah satu tantangan bagi pemerintah setempat untuk bias mengubah pandangan orang tua terhadap pentingnya pendidikan dan juga  pelajaran bagi guru untuk bekerja ekstra sekaligus menjadi ‘orang tua’ murid di tengah-tengah ketidakpahaman, kekurangn dan kepedulian orang tua terhadap pendidikan anak. Setelah mendapat  pembelajaran di sekolah orangtua harus sering-sering memantau anak dalam pembelajaran mereka di rumah dan harus mengingatkan mereka (anak) apa yang mereka dapatkan di sekolah harus di pelajari kembali karena itu sangat penting bagi mereka agar mereka bisa pahami dengan baik.

Untuk mencari  solusi atas ketertinggalan pendidikan dan rendahnya kualitas manusia pegunungan atau pelosok maupun secara keseluruhan di Papua ibarat mengurai benang kusut,tidak tahu mulai dari mana dan dengan cara apa. Tentunya kehadiran sejumlah guru sosial yang dikontrak oleh pemerintah daerah setidaknya memberi solusi yang spesifik agar dapat meningkatkan wajah pendidikan, namun masih belum juga tercapai.

Sangat sulit  membangun pendidikan secara menyeluruh di wilaya papua. Pembangunan pendidikan di papua harus dilakukan secara kontekstual dalam artian menyesuaikan dengan budaya sosial (kearifan local) masyarakat papua. Hal ini mengingat papua yang unik secara geografis juga termasuk daerah yang memiliki bermacam-macam kebudayaan (bahasa,adat istiadat) disbanding daerah lain di Indonesia.

Pendekatan pendidikan tentu akan berbeda dengan daerah lain karena banyak fasilitas yang harus di keluarkan secara bertahap-tahap karena mengingat sarana dan prasarana yang tidak mendukung,  karena di sebabkan ekonomian yang berkurang. Di samping itu, peradaban orang papua menyebabkan benturan karena memiliki sistem yang disiplin untuk masing-masing daerah di papua sehingga harus di lakukan  berbagai penyesuaian secara social dan budaya. Tidak bias langsung menerapkan sistem pendidikan yang diturunkan dari pusat. Kita bisa berharap, tidak ada lagi batasan atau hambatan untuk bisa meraih pendidikan sekalipun di daerah terpencil di Papua.

Persoalan Penting

Pendidikan, ekonomi, kesehatan, kebudayaan dan bidang sosial lainnya di papua tidak akan terlepas dari pemahaman secara menyeluruh oleh  terhadap kondisi yang ada di papua. Pemahaman sosial dan karakter cara berpikir orang papua pada dasarnya adalah mempertahankan hidupnya, tidak dapat dipisahkan dalam pembangunan  atau masa depan orang papua sendiri. Sistem pendidikan yang di jalankan di papua tidak sesuai dengan kondisi di papua, Pola pendidikan yang tepat masih dipertanyakan.

Seorang guru berusaha mengkontekstualisasikan ilmu dengan realitas anak didiknya, akan tetapi guru akan kecewa karena usahanya sia-sia. Apa yang disampaikan tidak di pahami oleh anak didiknya. Ada perbedaan cara berpikir antara guru dan murid. Sebenarnya, Pendidikan bukan  sekedar mentransfer pengetahuan dari guru kepada anak didik. Tetapi lebih dari itu, bahwa bagaimana anak bias memahami materi yang diajarkan dan direlevansikan dengan lingkungan yang ada di sekitarnya. Usaha yang dilakukan guru bias dikatakan nihil karena sistem pendidikan yang kurang tepat. Oleh sebab itu, pendidikan menjadi problem penting yang harus di pecahkan bersama demi meningkatakn kesadaran makna pembebasan  dalam mengolah atau mengasah cara memberikan penjelasan secara relevan atau simple berdasarkan kearifan lokal, agar anak didik bias mengerti dan memahami. Jika pendidikan tidak disesuaikan dengan realitas masyarakat atau lingkungan setempat akan membawa anak-anak dalam kebodohan. Untuk itu, Guru dituntut untuk memahami budaya lokal dan bekerja ekstra dalam mendidik anak-anak negeri di Tanah Papua.

Selain itu, merosotnya mutu pendidikan di Papua, baik  di kota maupun di pedalaman adalah kurangnya motivasi arti pentingnya pendidikan dari masyarakat dan rendahnya  kualitas guru serta aturan kurikulum yang sili berganti tanpa melihat dan menyesuaikan kondisi di lapangan (secara menyeluruh). Saat ini, anak sekolah di papua membutuhkan proses pembebasan pendidikan harus membuat orang sadar pada kenyataan untuk memperbaiki hubungan baik antar sesama manusia. Dengan demikian, guru perluh mendidik anak bukan untuk mendapakan nilai yang tinggi di dalam buku hasil belajar, lebih dari pada itu, mendidik mereka (anak) bagaimana akan bisa hidup sebagai manusia yang bermoral dan bermartabat di tanah ini. Ini yang harus di pahami oleh semua tenaga pendidik di seantero Papua,terutama kepada guru orang asli Papua.

HARAPAN

Harapan saya, jangan mengabaikan bidang pendidikan karena pendidikan sangat penting bagi kita semua dan pendidkan adalah jendelah dunia bagi seluruh manusia. Pemahaman secara menyeluruh mengenai kondisi tanah papua dalam sejarah perkembangan masyarakat di dunia dengan berbagai tahap yaitu fase perbudakan dan fase kerja lalu kapitalisme yang saat ini di jalankan.
Melihat kembali sejarah perkembangan masyarkat sangat jelas bahwa orang papua mengalami penurunan yang begitu jauh, ini harus menjadi perhatian bagi pemerintah agar setiap kebijakan yang di  keluarkan tepat pada ketentuannya terutama di bidang pendidikan. Orang papua di katakan memiliki jiwa sosial yang tinggi  akan tetapi hanya belaka dan mereka tidak berpikir secara kreatif. Persolan yang kita takutkan, apa bila kesenjangan sosial, diskriminasi antara suku telah menjadi faktor dalam proses untuk membangun pendidikan didaerah ini maka akan terjadi permasalahan pendidikan yang tidak dapat di selesaikan dan akan terus berlanjut. Sehingga berdampak fatal bagi anak muda sebagai tulang punggung negeri ini karena tidak mendapatkan pendikan yang layak. Semoga ada keberpihakan dalam meningkatkan mutu pendidikan dan membangun manusia Papua di tanah ini, agar menyiapkan generasi emas yang akan datang.

Penulis adalah Guru Honorer SMP YPPK St. Fransiskus Asisi Bilogai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *