NABIRE, PAPUA.RELASIPUBLIK.com – Gabungan TNI-Polri Mengadakan kegiatan Binmas Noken masuk di sekolah SMP YPPK ST. Franssiskus Asisi Bilogai. Dengan berpakaian lengkap dan senjatanyapa, pada hari Jumat (29/10/2020).
“Pius Belau Guru SMP YPPK ST. Fransiskus Asisi Bilogai, Pihaknya menyatakan bahwa, Jika gabungan TNI-Polri masuk di sekolah dengan berpakaian lengkap maka bisa saja mematikan karakter siswa/siswi disekolah itu,”jelasnya.
Sehingga anggota itu tidak pantas untuk masuk di setiap sekolah, apalagi sekarang masyarakat intan jaya paling takut dengan pihak-pihak ini. Karena dua pewarta sama satu pendeta di tembak mati.
“Kales Bagau, salah satu mahasiswa intan jaya, pihaknya mengatakan bahwa, Kegiatan yang di adakan oleh gabungan TNI-Polri disekolah SMP YPPK Bilogai St. Fransiskus Asisi Bilogai itu tidak benar, kalua berpenampilannya seperti itu. Sehingga untuk lain waktu kalau mengadakan kegiatan para guru melarang dengan berpakaian lengkap.
Tentu siswa/siswi akan traumatis, apa lagi anak sekolah SD kelas 6 saja pernah ditembak mati dan juga dua gembala dan satu pendeta. Sehingga siswa/siswinya akan takut dengan pakaian TNI-Polri dan juga melihatnya Senjata.
“Ada salah satu anggota TNI-Polri) pihaknya memberikan arahan kepada siswa-siswi itu dan dia menyatakankan bahwa sekolah lain yang ada di intan jaya tidak aktif tetapi SMP YPPK ST. Fransiskus Asisi Bilogai aktif sehingga mereka memberikan apresiasi kepada para guru dan siswa dan siswi,”katanya.
Namun sampai saat ini guru_guru dan para siswa-siswi di sekolah, mereka takut dan trauma ketika mereka (anggota TNI-Polri) masuk di sekolah dengan berpakaian lengkap seperti ini.
Sehingga kalau lain kali mau kunjungan ke sekolah boleh saja tapi memakai pakaian biasa sebab situasi intan jaya beda dengan situasi di daerah lain. (tutupnya).
Pewarta : Tianus Bagau (PRP)
Editor : Hagimuni Dann
