Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Berita UtamaDaerahKabupaten NabireSosial & Budaya

Diakon Benyamin Magai: 30 Anak Di Baptis Di Gereja St. Antonius Wonorejo Nabire

40
×

Diakon Benyamin Magai: 30 Anak Di Baptis Di Gereja St. Antonius Wonorejo Nabire

Sebarkan artikel ini
Diakonat Benyamin Magai, Pembaptisan 30 Anak Di Gereja St. Antonius Wonorejo, Foto Karpus Belau/PRP

NABIRE, RELASIPUBLIK.com- Perayaan Hari Minggu Biasa Ke-XXV, Minggu, (20/09/2020), Diakon Benyamin Magai, Pr memimpin perayaan ekaristi pada misa ke-2 di gereja Kuasi Paroki St. Antonius Wonorejo.

Dalam perayaan tersebut ia membaptis 30 anak. Perayaan baptisan kali ini di hadiri oleh gabungan umat dari stase St. Stevanus Jayanti dan Pusat Kuasi Paroki Wonorejo. Sesuai pantauan wartawan media ini, Minggu (20/09/2020).

Example 300x600

Dalam khotba, diakon Beny menyampaikan, mengenai hal mencari kerajaan sorga dalam kitab injil pada hari minggu ini, manusia harus dekatkan diri dengan Tuhan dengan cara berusaha dan bekerja keras.

‘’sela-sela itu, Diakon Magai juga mengajak umatnya bahwa, kita harus mendekatkan diri kita kepada Allah. Berjuang dengan berbagai cara misalnya berdoa, berpuasa, pantang dan berbagi terhadap sesama di sekitar. Dengan usaha itulah cara kita dekatkan diri kita dengan Allah. Dengan itu kita menemukan suatu tindakan keselamatan seperti yang diSabdakan melalui Nabi Yesaya, jalan-Ku adalah rencana-Mu,”kata Benny menirunya.

Ia mengharapkan agar usaha dekatkan diri dengan Allah dalam mencari kerajaan Sorga harus dimulai dari diri agar dapat mempengaruhi keluarga dan lingkungan di sekitarnya.

‘’Lalu kalau orang semakin berusaha dirinya menjadi Bait Allah, artinya tubuh yang kudus dankehidupan yang kudus.Tubuhnya yang kudus akan mempengaruhi keluarga yang kudus untuk harmonis. Kalo keluarga sudah harmonis berarti lingkungan di sekitarnya orang merasa bahwa cahaya Kristus yang baik akan menjadi memancarkan kepada siapa saja. Contohnya orang bilang ah, orang ini Pencuri atau lingkungan ini ada orang banyak yang tukang mencuri, Namun belum tentu di lingkungan itu atau daerah itu atau kampung itu semuanya tukang mencuri. Pasti ada juga yang tidak tau pencuri dan baik dalam kehidupannya.Tetapi bagaimana kita mau berusaha mulai dari diri kita langsung menciptakan tubuh yang mulia. Baik dan Kudus agar menciptakan suasana yang damai di lingkungan sekitar kita,”harapnya.

Menurut Diakon Beny, agar kita bisa mendapatkan 1 dinar yang diumpamakan dalam Injil, manusia harus mencari Tuhan dan pesan apa yang mau disampaikan oleh Tuhan sendiri.

‘’Kalo sudah menciptakan itu, Maka tentu saja upahmu itu tadi, dalam perumpamaan [1 dinar dalam Alkitab]. Tuhan bilang begini, mau kerja pagi sampai sore atau dari pertengahan bahkan sore upahnya sama artinya 1 dinar. 1 dinar artinya, kehendak Tuhan untuk menyelamatkan itu tentunya orang harus bertobat kapan saja dengan cara pergumulan batin. Mungkin dirinya berdosa atau lingkungannya tidak harmonis bagaimana mereka mau mendekatkan diri kepada Tuhan dan itu harus bertobat,”jelasnya.

Maka tentu keselamatan di bumi dan di Kerajaan Surga itu akan terasa, namanya kesejahteraan keselamatan dan hadiahnya sama 1 dinar artinya 1 keselamatan yang diberikan Tuhan kepada siapa saja. Sehingga pesan yang terpenting adalah bagaimana kita mau mencari Tuhan? dan Bagaimana kita mau mencari pesan– Nya?

“Soal pembaptisan baik itu baptis dewasa maupun anak-anak tujuannya untuk menjadi anak-anak Allah. Diakon Beny menyampaikan bahwa, baptisan anak-anak hari ini, Orang tua harus berperan untuk membersihkan diri terlebih dahulu agar anak-anak dapat mengikutinya dalam masa pertumbuhan. Karena masa depan anak ditentukan dari sikap orang tua dalam keluarga,”ajaknya.

Baptis bayi hari ini yang sangat berperan adalah orang tua. Maka orang tua harus membersihkan diri. Tubuhnya harus bersih, lingkungan hidupnya harus bersih dan dalam keadaan jiwa yang harus bersih. Maka anak dia akan menemukan suatu hidup yang benar. Dan disitulah dia akan mengenal Tuhan Yesus dan juga dia akan mengalami keberadaan hidupnya untuk kedepan.

“Tapi kalau keluarganya hidup jauh dari Tuhan, selalu ada masalah dalam keluarga, maka anak secara tidak langsung tergambar oleh perilaku kurang sehat dalam iman dan akan keluar dari ajaran keimanan dalam Tuhan dengan baptisan anak ini. Orang tua tetap menjaganya dalam iman agar memasuki masa remaja ia [anak] tidak goyah akan iman dan kepercayaan terhadap Tuhan dan tetap menjadi anggota gereja katholik,’’pesan diakon Beny

Ia pun menyampaikan pesan kepada anak dan orang tua baptis agar ke depannya mereka tetap menjalankan ibadah di gereja ini dan gereja katholik disekitarnya yang masuk dalam Kuasi Paroki St. Antonius Wonorejo dan itu merupakan bagian untuk mengingatkan moment penting [pembaptisan] yang diterimah saat ini.

“Dalam penggumuman diakhir perayaan, menjelang pesta demokrasi politik di kabupaten Nabire, Diakon agar tidak ada satupun orang yang menggunakan mimbar di gereja untuk menyampaikan bahasa atau orasi politik. Menurutnya, mimbar di gereja digunakan untuk mendoakan siapa saja [umat] termasuk para politikus agar membawa kedamaian dalam pesta demokrasi nanti,”tegasnya.

Diakon mengharapkan, pesta demokrasi di Kabupaten Nabire yang akan datang berharap berjalan aman, tertib dan damai. Sehingga mampu menghasilkan buah putra-putri terbaik yang akan membawa kota Nabire dan masyarakatnya ke arah yang baik dan benar.

“Keterkaitan pesan dalam Kitab Suci dengan kondisi di wilayah papua yang dihadapkan dengan berbagai persoalan tidak kondusif saat ini, Diakon Beny menyampaikan dari prespektif moral dan ajaran gereja bahwa, pada intinya Allah ingin agar manusia selamat dan bebas dari masalah terutama bebas dari masalah pribadi sebagai orang papua,”tuturnya.

Yang pertama dari prespektif moral dan ajaran gereja, Allah mau manusia selamat dan Allah mau manusia itu bebas dari masalah. Maka yang pertama-tama kita dulu bebas dari maslah-masalah pribadi kita. Yang kita orang Papua mungkin ada masalah antar keluarga dengan keluarga atau antar suku dengan suku atau perang suku antar marga denga marga. Ini kita harus bebaskan karena dengan itu tubuh kita, diri kita, suku kita sudah dan akan bersih maka orang lain juga akan merasa dan memandang bahwa mereka [orang papua] sudah siap bersih sehingga masalah besar apapun yang akan datang kita bisa lawan bersama dan mencari solusi yang baik.

Yang kedua kita tidak bisa berjuang tanpa mendekatkan diri kita dengan Tuhan, Jadi, marih orang papua, kita harus jadi kecil dihadapan Tuhan untuk membangun diri kita, keluarga kita untuk menghadapi masalah yang besar dihadapan kita. Dan ini yang harus kita hayati bersama. Dengan demikian, Keselamatan akan dirasakan oleh kita orang papua,’’ tutup diakon Beny kepada media ini usai perayaan.

Pewarta: Karpus Belau/PRP
Editor : Daniel Hagimuni

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *