Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Berita UtamaDaerahKabupaten NabirePolitik

Pilkada Nabire Damai, Jika Rakyat Sendiri Memilih.

42
×

Pilkada Nabire Damai, Jika Rakyat Sendiri Memilih.

Sebarkan artikel ini
Mantan Ketua KPU Kabupaten Intan Jaya. Foto Doc Pribadi Krismas Bagau.

NABIRE, PAPUA.RELASIPUBLIK.com – Salah satu Intelektual juga Mantan Ketua KPU Daerah Kabupaten Intan Jaya, Krismas Bagau, dirinya menilai bahwa sesuai pantauan Perkembangan Pilkada Nabire terkini. Ungkapnya kepada awak media ini, Kamis (26/11/2020). 

Krismas Bagau, Ia menyatakan bahwa Para kandidat dalam pembukaan kampanye melalui siaran di TV Nabire. Dalam kampanye tersebut sudah menunjukkan bahwa dalam proses debat kandidat sudah tawarkan visi dan misi. Maka para pendukung juga perlu menghormati dan menghargai satu pendukung dengan pendukung lainnya supaya berjalan aman, lancar dan damai dalam Pilkada,”katanya.

Example 300x600

Maka perlu disadari oleh para pendukung kandidat. Sebab Nabire termasuk murtiminioritas maka rakyat perlu memilih dengan suara hati nurani masyarakat setempat.

“Lanjut Bagau, Dalam rangkah pilkada di Kabupaten Nabire setelah debat kandidat, sebagai inteletual berharap untuk mendepankan netrealitas dalam Pilkada. Proses Pilkada di Nabire perlu dikawal baik oleh berbagai pihak, terutama Pemerintah Daerah, Tokoh Masyarakat, Tokoh Perempuan, Tokoh Adat dan Masyarakat pada umumnya,”ujarnya.

Saya berharap agar ketiga kandidat yang bertarung dalam pilkada serentak 2020 ini adalah anak Nabire yang terbaik yang sedang maju maka dukungan perlu diberikan dan perlu dikawal baik tanpa saling serang pihak antara pendukung lain demi mewujudkan demokrasi yang adil, jujur dan transparan, demi menghindari kerisuan dari para pendukung bakal calon kandidat dan pendukungnya. Dan perlu sadar bahwa para pendukung kandidat pun biarkan rakyat memilih dengan suara hati nurani masyarakat setempat.

“Dalam dunia demokrasi, lebih lanjut mantan KPU intan jaya, kemanangan maupun kekalahan bukan menjadi persoalan karena hati nurani rakyat pun tidak bisa dibohongi terhadap pilihannya. Maka para pendukung dan para kandidat perlu menjaga massanya dan membinanya supaya pada waktunya pemilihan dan penetapan mereka memilihnya,”pintanya.

Kemudian dapat menyaksikan siapa pemimpin mereka sehingga pada akirnya sungguh-sungguh terwujud dan terpelihara akan perdamaian Pilkada sebagai demokrasi.

“Para kandidat dalam pembukaan kampanye lalu melalui TV, sudah menunjukkan bahwa dalam proses penyelenggaran pilkada akan berjalan damai dan aman tidak saling serang. Sementara itu setiap bakal calon sudah menawarkan program kerja setelah terpilh menjadi Bupati dan Wakil Bupati sehingga berharap kandidat pun menjaga pilkada dalam kondisi yang damai, bermartabat serta berfropesional dalam menerima kenyataan kalah dan menang dalam persaingan merebutkan kemenangan,”tuturnya dia.

Untuk itu, Para pendukung juga perlu menghormati dan menghargai satu pendukung dengan pendukung lainnya supaya berjalan aman, lancar dan damai dalam Pilkada.

“Bagi para intelektual muda juga dalam melibatkan diri dalam menjangkan pilkada perlu netrealitas dengan mendorong masyarakat untuk berpartisipasi dalam pilkada, karena rakyat menjadi penentu dalam pemerintahan maka partisipasi mereka menjadi penting,”bebernya.

Dalam pilkada perlu menghindari politik kambing hitam supaya mendepankan demokrasi sebagai kesamaan suku bangsa, agama, bahasa, dan daerah dalam rangka partisipasi di arena pilkada misalnya, justru dicela sebagai kegiatan SARA.

“Pada saat yang sama, tidak bisa menyangkal realitas bahwa partisipasi politik kepartaian terkadang justru mengandalkan kemampuan memobilisasi ikatan-ikatan primordial tersebut menyebabkan pilkada di daerah menjadi kacau dan berdampak negatif,”terangnya.

Untuk itu, perlu melihat secara positif dan memberi kebebasan menentukan pemimpin daerah sesuai dengan hati nuarni.

“Bagi para kandidat juga perlu menjaga dan memobilisasi masa pendukungnya dalam hal yang posistif. Tidak lain bahwa para kandidat dan team sukses berjiwa besar ketika menerima kekalahan dan kemenangan dalam pilkada,”tambahnya.

Melihat banyak daerah hancur pasca pilkada ketika di mobilisasi oleh para kandidat dan para team sukses. Mereka beranggapan dan berasumsi bahwa kami sudah menang, namun nyatanya belum menang.

“Akhinya Masa mendukungnya di adu domba hingga hal-hal negatif terjadi. Untuk itu, semua elemen masayarakat perlu menjaga dengan baik dan benar dan di arahkan pada posisi demokrasi yang sebenarnya,“pesannya.

 

Pewarta : Hagimuni Dann

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *