Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Berita UtamaDaerahKabupaten Intan JayaNasionalPeristiwaPolitik

Timpas Kunjungi Warga yang Mengungsi Akibat Gangguan Keamanan di Intan Jaya

58
×

Timpas Kunjungi Warga yang Mengungsi Akibat Gangguan Keamanan di Intan Jaya

Sebarkan artikel ini
Tim Pastoral Memberikan Bantuan Bama Kepada Warga yang Mengungsi Ke Gereja Katolik Santo Paulus Baitapa. Foto Doc TimPas.

SUGAPA INTAN JAYA, PAPUA.RELASIPUBLIK.com — Tim Pastoral Sedang Mengunjungi Warga Kampung Puyagia yang Mengungsi Akibat Gangguan Keamanan di Gereja Katolik Santo Paulus Baitapa Paroki Bilogai Keuskupan Timika. Sesuai pantauan dari media papua.relasipublik.com, Minggu, (07/03/2021), pukul, 14:50 Wit.

Tim Pastoral (Timpas) Keuskupan Timika Dekenat Moni Puncak, Keuskupan Timika mengunjungi warga yang mengungsi akibat gangguan keamanan di Intan Jaya Sugapa, Kampung Puyagia tepatnya di Gereja Katolik St. Paulus Baitapa Distrik Sugapa Kabupaten Intan Jaya -Papua.

Example 300x600

“Dalam kunjungan itu, Timpas memberikan bantuan berupa Bama dan memberikan petunjuk-petunjuk, untuk menjaga keamanan selama massa pengungsian warga di tempat itu,” jelasnya.

Pastor Dekenat Moni Puncak, Pater Yustinus Rahagiar Pr. Memberikan bantuan berupa Bama dan memberikan arahan serta petunjuk lain yang berkaitan dengan gangguan keamanan mereka, agar mereka tetap waspada terhadap situasi keamanan yang belum kondusif itu.

“Saya pesan kepada semua warga yang mengungsi disini, supaya tetap waspada dan berhati-hati dalam keluar masuk dari tempat ini, selagi situasinya masih kacau,” pesannya Pastor Paroki Bilogai Yustinus Rahangiar Pr, saat penyerahan bantuan bama kepada masyarakat yang mengungsi ke halaman gereja katolik Santo Paulus Baitapa.

Semoga bahan makanan yang diberikan ini bermanfaat untuk membantu makan minum kamu, selama beberapa hari kedepannya, tambahnya.

Selain itu salah satu Pewarta St. Paulus Baitapa Abraham Selegani, pihaknya memastikan jumlah pengungsi di tempat itu dan di tempat lainnya.

“Ya, Sementara ini saya pastikan jumlah pengungsi yang mengungsi kesini kurang lebih 220 jiwa, termasuk orang dewasa dan anak-anak. Sebab sebagian lainnya mengamankan diri ke sekitar kampung-kampung yang menurut mereka nyaman”, tuturnya.

Ditambahkan juga Pewarta Heny Ulau bahwa, selain kampung Puyagia, masih ada lagi pengungsi dari kampung Pesiga, dan sementara posisi mereka ada di Gereja Katolik St. Yesus Pembawa Damai Pesiga.

“Selain disini, masih ada sebagian warga lagi yang mengamankan diri di Gereja Katolik St. Yesus Pembawa Damai Pesiga. Karena area kontak senjatanya, di antara kedua kampung ini, yakni Kampung Puyagia dan Kampung Pesiga. Akhirnya Warga trauma, dan sementara mereka masih mengamankan diri di gereja dengan pewarta-pewarta ditempat itu. Jumlahnya warga yang mengungsi di situ masih belum pastikan karena belum ada informasi dari pewarta setempat”, tambahnya.

Menurut pantauan awak media ini, warga di dua kampung itu sangat trauma dengan insiden ini, sehingga aktivitas warga di dua kampung ini ada sebagian warga yang terluka akibat melarikan diri setelah mendengar bunyi amunisi dan tidak ada pertolongan dari tim medis. Sehingga mereka (masyarakat) sangat membutuhkan bantuan bahan makanan dan obat-obatan dari semua pihak yang peduli.

Pewarta: Ronal Belau/PRP
Editor : Hagimuni Dann

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *