Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Berita UtamaDaerah

Kemdikbud Berencana Melakukan Penyederhanaan Kurikulum, AGSI Papua Angkat Bicara

31
×

Kemdikbud Berencana Melakukan Penyederhanaan Kurikulum, AGSI Papua Angkat Bicara

Sebarkan artikel ini

Papua– Ketua Asosiasi Guru Sejarah Indonesia (AGSI) Papua menyampaikan tanggapannya terkait Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) berencana melakukan penyederhanaan kurikulum yang akan diterapkan pada Maret 2021. Dalam rencana tersebut, mata pelajaran sejarah tidak wajib dipelajari siswa SMA dan sederajat.

Menurut Harjuni Serang, M.Si selaku Ketua AGSI Papua, merasa hilangnya Sejarah dari kewajiban belajar murid akan membuat anak muda kehilangan identitas. Sejarah dianggap ampuh memperkuat jati diri dan karakter manusia sekaligus alat pemersatu bangsa. Oleh karena itu, mapel Sejarah di SMA/SMK mestinya jadi keharusan, bukan pilihan.

Example 300x600

“Sedikit mengutip pernyataan Presiden AGSI (Asosiasi Guru Sejarah Indonesia), penyederhanaan kurikulum memang masih berupa draft, karena itulah harus ada respon dari kita mencegah agar draft tersebut tidak menjadi kenyataan,” ujar Harjuni, Saat dihubungi wartawan, Sabtu(19/09/2020) pagi.

Ia juga menambahkan memang masih berupa draft, tapi dalam pandangan kami isi dari draft tersebut di beberapa poin sangat merugikan dan melukai kami sebagai Pendidik Sejarah.

Lanjut nya, Dalam konteks yang lebih luas tentunya bangsa ini juga akan turut merugi dan terlukai dikarenakan secara sadar ataupun tidak disadari akan ikut terbawa masuk ke gerbang kehancuran dimana generasi masa kini dan masa depan terancam mengalami amnesia sejarah serta terserabut dari jatidirinya sendiri. Karena itu kami memilih berjuang mengambil cara-cara preventif sebelum benar adanya “malapetaka” menimpa kita semua.

Pihaknya tidak ingin generasi muda menjadi amnesia sejarah, lupa bahkan tidak tau darimana ia berasal, terkikis jatidirinya, serta gagal menjadi manusia yang berkarakter dan berbudaya.

“Media yang paling ampuh untuk memperkuat jatidiri dan karakter manusia adalah melalui Pelajaran Sejarah selain itu juga merupakan alat pemersatu kita sebagai sebuah bangsa,” ujar Harjuni

Lebih lanjut dirinya menjelaskan, Bahwa Guru Sejarah adalah ujung tombak sekaligus benteng dari peradaban. Bagaimana memori kolektif kita sebagai sebuah bangsa dan nilai-nilai positif yang terkandung didalamnya ditransformasikan melalui pembelajaran serta keteladanan diruang-ruang kelas.

“Yang kami inginkan adalah bagaimana mata pelajaran Sejarah tetap sebagai mata pelajaran wajib di setiap jenjang kelas,” Ucap Harjuni

Dikatakan nya lagi, Mata pelajaran sejarah memiliki peranan penting dalam berbagai aspek kehidupan. Karena itulah kami pun meyakini bahwasanya sejarah bukan sebatas romansa atas masa lalu, melainkan ia adalah referensi bagi kehidupan manusia, ia adalah cermin dari sebuah perbuatan manusia sesuai dengan masanya, ia adalah panduan dalam menentukan arah perjalanan bangsa

“Mari kita selamatkan generasi muda kita dari amnesia sejarah, mari kita selamatkan bangsa ini dari gerbang kehancuran. Sesungguhnya belajar dari sejarah adalah sebuah keharusan, bukan merupakan pilihan!” tegasnya *(ABM)*

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *