Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Berita UtamaDaerahKabupaten NabireOpiniPolitik

Politik Rakyat Nabire : Praktis dan Komitmen Konkrit Terkini.

59
×

Politik Rakyat Nabire : Praktis dan Komitmen Konkrit Terkini.

Sebarkan artikel ini
Foto: Ist; Politik Rakyat: Praktis dan Komitmen Konkrit (Sebuah Refleksi).

Opini Oleh : H. Thian Degei.

 

Example 300x600

NABIRE, PAPUA.RELASIPUBLIK.com – Sebuah refleksi coba penulis hadirkan sebagai bahan renungan dalam perpolitikan masa kini demi mencapai kebaikan bersama seluruh lapisan masyarakat. Selamat membaca situasi terkini di kabupaten Nabire, semoga berkenan!

Akar etimologis term politik, politheka (Yunani), sekaligus mengandung arti kebijaksanaan politik dan praktis politik. Ketiga pengertian ini saling bertaut erat dan tak bisa dilepaskan. Praktis politik yang termaktub dalam berbagai aturan dan kebijakan politik dari pihak yang memegang tampuk kekuasaan, tak bisa dipahami terlepas dari refleksi atas dinamika kehidupan masyarakat.

Pemberlakuan kebijakan politik tanpa bereferensi pada dinamika kehidupan masyarakat, pada satu sisi mensinyalir disorientasi tujuan sebuah pranata politik, sementara pada sisi lain ia menampilkan secara telanjang kesewenangan patos kekuasaan. Kebijakan politik akan kehilangan orientasi apabila tidak mengambil inspirasi dari masyarakat dan menjawab aspirasi masyarakat.

Politik yang sejati selalu berangkat dan bermuara pada kepentingan seluruh anggota masyarakat. Politik yang sejati menempatkan keadilan bersama sebagai kriteria utama dalam setiap penjabaran Konkrit dari kebijakan politik utopia. Para pemangku jabatan publik mesti secara cermat mempertimbangkan, meneliti dan mengoreksi setiap output politik yang bersentuhan dengan hayat hidup orang banyak agar sungguh-sungguh berkeadilan bersama.

Tanpa spirit keadilan, pranata politik memberangus tujuan keberadaannya sendiri dan berubah karakter menjadi “monolitik” di mana politik dipakai sebagai kendaraan untuk memprioritaskan kepentingan para elite politik, namun tak menyentuh realitas Konkrit kehidupan masyarakat.

Menurut Penulis, untuk mewujudkan kesejahteraan bersama diperlukan mentalitas yang sesuai, yakni keprihatinan efektif untuk kesejahteraan bersama, semangat gotong royong, prinsip solidaritas yang membuat manusia, terutama para pemimpin yang menentukan, tahu, mau, mampu dan sanggup mengutamakan kepentingan umum di atas kepentingan diri sendiri atau golongan.

”Dalam bingkai demokratisasi, paradigma kepemimpinan partisipatif seperti ini merupakan elemen penting mengingat vitalnya posisi para pemimpin sebagai penggerak roda demokrasi pilkada Nabire,”esok.

Para pemimpin sebuah komunitas politik yang demokratis adalah representan dari seluruh warga masyarakat Nabire, yang berkompeten untuk mengatur prospek kehidupan masyarakat yang demokratis.

Masyarakat membutuhkan atraksi politik yang menarik dan berkualitas di atas pentas politik. Suguhan atraksi politik hanya mungkin lahir dari para lakon politik yang mengembang misi rakyat. Institusionalisasi demokrasi tanpa landasan etika dan budaya politik dari para elite politik ibarat sayur tanpa garam, hambar dan tak banyak menyumbangkan nutrisi yang memadai bagi pertumbuhan masyarakat demokratis yang sehat.

Berdasarkan alur pemikiran tersebut, fokus setiap kebijakan politik adalah kepentingan dan kesejahteraan seluruh anggota sebuah komunitas politik (bonum commune). Kebaikan bersama sekaligus menjadi landasan argumentatif dan tujuan pembentukan sebuah komunitas politik. Sebuah komunitas politik ada untuk mengabdi pada kepentingan para anggota yang bergabung di dalamnya.

Demikian pula, para pemimpin politik dipilih dalam rangka mewujudkan kesejahteraan bersama bagi masyarakat seluruhnya. Dalam rangka mewujudkan idealisme kesejahteraan bersama, dibutuhkan kepekaan yang simpatik dari para pemimpin politik untuk menjembatani jurang yang seringkali terdapat dalam setiap kebijakan publik.

Lanjut menurut penulis dalam perjalanan sejarah ditemukan bahwa politik rakyat mempunyai watak dan muatan berbeda dengan politik elite. Politik rakyat adalah politik yang berorientasi dan dipandu oleh masalah-masalah Konkrit keseharian mereka.

Politik rakyat mungkin tak sitematis, tetapi berkat pergulatan intens dengan realitas hidup harian mereka. Mengartikulasikan “kemendesakan” situasi dan prioritas apa yang mesti mendepankan dalam memenuhi kebutuhan hidup Sebagai penutup, rakyat Nabire kebanyakan tak pandai berspekulasi, tarik-menarik kepentingan atau lobi-lobi khusus, tetapi mereka secara jujur mengekspresikan apa yang seharusnya dilakukan.

Mari Nabire menuju pilkada ketiga pasangan.

 

Penulis Thian Degei/PRP

Penyunting : Hagimuni Dann

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *